Salah satu bidang penting
dalam Administrasi/Manajemen Pendidikan adalah berkaitan dengan
Personil/Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, baik itu
Pendidik seperti guru maupun tenaga Kependidikan seperti tenaga Administratif.
Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan manusia dapat dipandang sebagai
suatu perbedaan penting antara lembaga pendidikan/organisasi sekolah dengan
organisasi lainnya, ini sejalan dengan pernyataan Sergiovanni, et.al (1987:134)
yang menyatakan bahwa:
”Perhaps the most critical difference between
the school and most other organization is the human intensity that characterize
its work. School are human organization in the sense that their products are
human and their processes require the sosializing of humans”
ini menunjukan bahwa masalah sumberdaya
manusia menjadi hal yang sangat dominan dalam proses pendidikan/pembelajaran,
hal ini juga berarti bahwa mengelola sumberdaya manusia merupakan bidang yang
sangat penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran di sekolah.
Sumberdaya manusia dalam
konteks manajemen adalah ”people who are ready, willing, and able to
contribute to organizational goals (Wherther and Davis, 1993:635). Oleh
karena itu Sumberdaya Manusia dalam suatu organisasi termasuk organisasi
pendidikan memerlukan pengelolaan dan pengembangan yang baik dalam upaya
meningkatkan kinerja mereka agar dapat memberi sumbangan bagi pencapaian
tujuan. Meningkatnya kinerja Sumber Daya Manusia akan berdampak pada semakin
baiknya kinerja organisasi dalam menjalankan perannya di masyarakat.
Meningkatkan kinerja Sumber
Daya Manusia memerlukan pengelolaan yang sistematis dan terarah, agar proses
pencapaian tujuan organisasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini
berarti bahwa manajemen Sumber Daya Manusia merupakan hal yang sangat penting
untuk keberhasilan perusahaan, besar atau kecil, apapun jenis industrinya
(Schuller and Jackson, 1997:32), aspek Manajemen Sumberdaya Manusia menduduki
posisi penting dalam suatu perusahaan/organisasi karena setiap organisasi
terbentuk oleh orang-orang, menggunakan jasa mereka, mengembangkan keterampilan
mereka, mendorong mereka untuk berkinerja tinggi, dan menjamin mereka untuk
terus memelihara komitmen pada organisasi merupakan faktor yang sangat penting
dalam pencapaian tujuan organisasi (De Cenzo&Robbin, 1999:8). Menurut
Barney (Bagasatwa,(ed),2006:12) sistem Sumber Daya Manusia dapat mendukung
keunggulan kompetitif secara terus menerus melalui pengembangan kompetensi SDM
dalam organisasi.
Manajemen Sumber Daya
Manusia merupakan suatu ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan Sumber
Daya Manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu pengakuan terhadap
pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangat
menentukan dalam suatu organisasi, dan perlu terus dikembangkan sehingga mampu
memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi maupun bagi pengembangan dirinya.
Dalam era yang penuh dengan
perubahan, lingkungan yang dihadapi oleh manajemen Sumber Daya Manusia
sangatlah menantang, perubahan muncul dengan cepat dan meliputi masalah-masalah
yang sangat luas. Berdasarkan penelitian dan sumber-sumber lain menurut Mathis
(2001:4) dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh manajemen Sumber
Daya Manusia adalah sebagai berikut (a) perekonomian dan perkembangan
teknologi; (b) ketersediaan dan kualitas tenaga kerja; (c) kependudukan dengan
masalah-masalahnya; (d) restrukturisasi organisasi. Oleh karena itu mengelola
Sumberdaya manusia menjadi sesuatu yang sangat menentukan bagi keberhasilan
suatu organisasi, kegagalan dalam mengelolanya akan berdampak pada kesulitan
organisasi dalam menghadapi berbagai tantangan
Manajemen Sumber Daya
Manusia merupakan faktor yang akan menentukan pada kinerja organisasi,
ketepatan memanfaatkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia serta
mengintegrasikannya dalam suatu kesatuan gerak dan arah organisasi akan menjadi
hal penting bagi peningkatan kapabilitas organisasi dalam mencapai tujuannya.
Untuk lebih memahami bagaimana posisi Manajemen SDM dalam konteks organisasi
diperlukan pemahaman tentang makna Manajemen SDM itu sendiri, agar dapat
mendudukan peran Manajemen SDM dalam dinamika gerak organisasi.
Tabel 1.
Pendapat Pakar tentang
Manajemen Sumber daya Manusia
No
|
Pengertian Manajemen SDM
|
Pendapat
|
1.
|
Human Resource management is the management of people.
Human Resource management is the responsibility of every manager. Human Resource
management take place within a large system: Organization. Human Resource
management can increase its contribution to employees, manager, and the
organization by anticipating challenges before they arise
|
Wherther&Davis
(1993:28)
|
2.
|
Human Resource Management is the part of organization
that is concerned with the people dimension
|
De Cenzo& Robbin
(1999:8)
|
3.
|
The utilization of the firm’s human assets to achieve
organizational objectives
|
Mondy dan Noe (Susilo,2002:5)
|
4.
|
Manajemen Sumberdaya Manusia
berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasi untuk
menentukan efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk
mewujudkan tujuan/sasaran yang telah ditentukan oleh suatu organisasi
|
Mathis dan Jackson (2001:4)
|
5.
|
Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan penerapan pendekatan SDM di mana secara bersama-sama terdapat dua
tujuan yang ingin dicapai, yaitu (1) tujuan untuk perusahaan dan (2) untuk
karyawan
|
Mangkuprawira
(2003:14)
|
6.
|
Human resource management (HRM) refers to the policies,
practices, and system that influence employees’ behaviour, attitudes, and
performance
|
Noe, et.al
(2006:5)
|
7.
|
Human resources management is the function performed in
organization that facilitate the most effective use of people (employee) to
achieve organizational and individual goals
|
Ivancivich
(2007:4)
|
Adapun lingkup Manajemen
Sumber Daya Manusia meliputi aktivitas yang berhubungan dengan Sumber Daya
Manusia dalam organisasi. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia terbagi atas,
“fungsi manajemen yang meliputi planning, organizing, actuating, controlling dan
fungsi operasional yang meliputi procurement, development, kompensasi, integrasi, maintenance,
separation” (Cahyono,1996:2)
Fungsi perencanaan (planning) merupakan penentu dari
program bagian personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah
disusun oleh perusahaan. Fungsi pengorganisasian (organizing) merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi,
dimana setelah fungsi perencanaan dijalankan bagian personalia menyusun dan
merancang struktur hubungan antara pekerjaan, personalia dan faktor-faktor
fisik. Fungsi actuating, pemimpin
mengarahkan karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien
dalam membantu tercapainya tujuan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
organisasi. Fungsi pengendalian (controlling)
merupakan upaya untuk mengatur kegiatan agar sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumrrya.
Funggsi pengadaan tenaga
kerja (procurement) yang
berupaya untuk mendapatkan jenis dan jumlah karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Fungsi pengembangan (development)
harus dilaksanakan untuk meningkatkan ketrampilan mereka melalui
pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan prestasi kerja. Fungsi integrasi (integration) merupakan usaha untuk
mempersatukan kepentingan karyawan dan kepentingan organisasi, sehingga
tercipta kerjasama yang baik dan sating menguntungkan. Fungsi pemeliharaan (maintenance) tenaga kerja yang
berkualitas perlu dilakukan agar mereka mau tetap bekerja sama dan loyal
terhadap organisasi. Fungsi pemberhentian (separation)
yang merupakan putusnya hubungan kerja seseorang dengan perusahaan
karena alasan-alasan tertentu.
Menurut Lunenburg dan
Ornstein (2004:53), dalam proses Manajemen Sumberdaya Manusia terdapat enam
program yaitu :
1. Human resource planning
2. Recruitment
3. Selection
4. Professional develepment
5. Performance appraisal
6. Compensation
Human resource planning merupakan perencanaan
Sumberdaya Manusia yang melibatkan pemenuhan kebutuhan akan personel pada saat
ini dan masa datang, dalam konteks ini pimpinan perlu melakukan analisis tujuan
pekerjaan syarat-syarat pekerjaan serta ketersediaan personil. Recruitment
adalah paya pemenuhan personil melalui pencarian personil yang sesuai dengan
kebutuhan dengan mengacu pada rencana Sumber Daya Manusia yang telah
ditentukan. Kemudian dari pendaptar yang diperoleh dalam rekrutmen,
dilakukanlah selection untuk menentukan persenonil yang kompeten sesuai
dengan persyaratan pekerjaan yang ditetapkan.
Apabila Personil yang dibutuhkan telah diperoleh, maka langkah
Manajemen Sumber Daya Manusia yang amat diperlukan adalah Professional
development atau pengembangan profesional yang merupakan upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan kompetensi personil agar dapat memberikan
kontribusi yang lebih besar bagi kepentingan organisasi. Dalam hubungan ini
maka diperlukan upaya untuk melakukan penilaian kinerja (performance
appraisal) sebagai upaya untuk memahami bagaimana kondisi kinerja personil
dalam organisasi yang amat diperlukan dalam menentukan kebijakan kompensasi (compensation)
serta pengembangan karir personil.
Manajemen Sumberdaya manusia dalam suatu organisasi pada dasarnya
hanyalah suatu cara atau metode dalam mengelola Sumber Daya Manusia agar dapat
mendukung dalam pencapaian tujuan organisasi, melalui upaya-upaya yang dapat
mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia menjalankan peran dan tugasnya
dalam suatu organisasi, oleh karena itu tujuan dari Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah memanfaatkan dan mengembangkan sumberdaya manusia dalam
organisasi untuk bekerja dengan baik dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Menurut Wherther dan Davis (1993:10) ”the purpose of human resources
management is to improve the productive contribution of people to the organization
in an ethical and sosially responsible way”. Sementara itu secara rinci
Wherther dan Davis (1993:11) menyatakan bahwa tujuan dari pada manajemen
sumberdaya manusia adalah :
a. ”Societal objective.
To be ethically and sosially responsible to the needs and challange of society
while minimizing the negative impact of such demand upon thr organization
b. Organizational
objective. To recognize that human resource management exists to contribute
to organizational effectiveness. Human resource management is not an end in
itself; it is only a means to assist the organization with its primary
objectives. Simply stated, the departement exists to serve the rest of the
organization
c. Functional objective.
To maintain the department’s contribution at a level appropriate to the
organization’s needs. Resourcesare wasted when human resource management is
more or less sophisticated than the organization demand. The department’s level
of service must be tailored to the organization it serve
d. Personal objective.
To assisst employees in achieving their personal goal, at least insofar as
these goals enhance the individual’s contribution to the organization. Personal
objective of employees must be met if workers are to be maintained, retained,
and motivated. Otherwise, employee performance and satisfaction may decline,
and employees may leave the organization”
Manajemen Sumber Daya
Manusia sebagai salah satu bagian dari Manajemen Organisasi secara keseluruhan
jelas akan berpengaruh pada bidang-bidang manajemen lainnya, karena pada
dasarnya semua organisasi itu bergerak dan berjalan karena adanya aktivitas dan
kinerja Sumber Daya Manusia yang bekerja dalam organisasi.
Dengan demikian nampak bahwa
manajemen sumberdaya manusia sangat penting peranannya dalam suatu organisasi
termasuk dalam lembaga pendidikan seperti sekolah yang juga memerlukan
pengelolaan Sumberdaya manusia yang efektif dalam meningkatkan kinerja
organisasi. Tuntutan akan upaya peningkatan kualitas pendidikan pada dasarnya
berimplikasi pada perlunya sekolah mempunyai Sumber Daya Manusia pendidikan
baik Pendidik maupun Sumber Daya Manusia lainnya untuk berkinerja secara
optimal, dan hal ini jelas berakibat pada perlunya melakukan pengembangan
Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan tuntutan legal formal seperti
kualifikasi dan kompetensi, maupun tuntutan lingkungan eksternal yang makin
kompetitif di era globalisasi dewasa ini, yang menuntut kualitas Sumber Daya
Manusia yang makin meningkat yang mempunyai sikap kreatif dan inovatif serta
siap dalam menghadapi ketatnya persaingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar